Sleman, E Channel.co.id – 2600 Santri dari 38 propinsi di Indonesia mengikuti Taaruf Akbar Pondok Pesantren Modern ( PPM ) Muhammadiyah Boarding School ( MBS ) Yogyakarta Minggu, 13/07/25. . Beragamnya asal santri dari 38 propinsi menunjukkan komitmen dari PP MBS Yogyakarta memberikan kemanfaatan bagi dunia Pendidikan di Indonesia dari Aceh sampai Papua.
Taaruf Akbar 2025 PPM MBS Yogyakarta mengambil tema Lintasan Sejarah, Menuju Generasi Berkemajuan ‘ ini bertujuan mempererat kebersamaan dan memperkenalkan nilai-nilai dasar pondok kepada para santri secara lebih mendalam.
Pimpinan PPM MBS Yogyakarta, Didik Riyanta, S.Sos.I., dalam keterangan kepada media, kegiatan Taaruf Akbar ini yang menjadi terbesar diadakan oleh pondoknya. Menurutnya me kegiatan positif ini akan terus dilanjutkan ke depan. Harapannya semakin banyak masyarakat yang akan mengenal MBS dengan visi misi dan langkah besarnya untuk Indonesia “Melalui kegiatan ini, masyarakat juga semakin mengenal MBS secara luas. InsyaAllah, kita akan menjadikan pesantren ini dikenal hingga tingkat dunia,” urai Didik.

MBS Yogyakarta terus menunjukkan komitmen dalam mencetak generasi ulama-intelektual dan intelektual-ulama. “Kami menyiapkan kader ulama dari siswa-siswa berprestasi yang memiliki keseimbangan antara pengetahuan agama dan umum,” tambah Didik.
Lebih lanjut, Didik menegaskan bahwa MBS tidak akan berhenti sebagai pondok pesantren semata, tetapi terus berkembang menjadi pesantren modern dan bercita-cita mendirikan kampus atau perguruan tinggi MBS di masa depan. “MBS hadir untuk memberikan kontribusi nyata bagi bangsa, negara, dan Persyarikatan Muhammadiyah,” ujarnya.
Acara ini turut dihadiri oleh Pendiri PPM MBS Yogyakarta, KH. M. Nashirul Ahsan, Lc, Panewu Prambanan beserta Forkopim Kapanewon Prambanan, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DIY, PCM Prambanan, dan PCA Aisyiyah Prambanan. Kehadiran para tokoh ini menunjukkan dukungan kuat berbagai elemen masyarakat terhadap eksistensi dan pengembangan MBS.
Dalam Taaruf Akbar berbagai pentas seni dan kreativitas santri ikut ditampilkan mulai dari Hizbul Wathan, pencak silat, kesenian tari dan organisasi kesiswaan lainnya Penampilan ini menjadi bagian dari proses pendidikan karakter, membentuk kedisiplinan, semangat, serta mental tangguh para santri. Sebagai penutup acara taaruf akbar, malam harinya seluruh warga MBS mengikuti kuliah umum yang disampaikan langsung oleh Pendiri PPM MBS, KH. M. Nashirul Ahsan.
Sementara itu, Dr. H. Nur Ahmad Ghozali, S.Ag., M.A. dari PWM DIY, menyampaikan bahwa santri adalah penjaga peradaban. Ia menyebut MBS sebagai kawah candradimuka pembentukan kader Muhammadiyah sejati. Dalam sambutannya, ia mengutip nasihat dari tokoh besar Muhammadiyah, KH AR Fachruddin, tentang pentingnya belajar sebagai ibadah.
“Belajar tidak hanya di kelas. Belajar bisa di masjid, rumah, di mana pun, bahkan dari satu halaman buku per hari. Menuntut ilmu adalah jihad peradaban. Jangan merasa cukup dengan ilmu yang dimiliki. Terus membaca, berdiskusi, dan mengamalkan ilmu itu,” tegasnya.
PPM MBS Yogyakarta terkini tidak hanya menerima santri dari seluruh propinsi di Indonesia saja tetapi juga sudah mempunyai satri dari luar negeri terutama dari negeri jiran Malaysia. Melalui beasiswa yang dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia beberapa satriwati dari wilayah Johor dan Sabah Malaysia direkomendasikan untuk mengikuti Pendidikan di MBS Yogyakarta. Hal ini menunjukkan juga kepercayaan pemerintah terhadap kualitas pengelolaan Pendidikan di MBS Yogyakarta.
Dhani