
Boyolali – Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga sekaligus Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Wihaji, mengintervensi kasus stunting melalui Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting).
“Keluarga berisiko stunting adalah mereka yang dalam 1.000 hari pertama kehidupan memiliki risiko tinggi mengalami stunting,” ujar Wihaji saat mengunjungi rumah keluarga berisiko stunting di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Senin (tanggal).

Ia menekankan bahwa keluarga yang dikunjungi kali ini adalah ibu hamil yang membutuhkan asupan nutrisi lebih baik.
“Ibu hamil ini memiliki lingkar lengan kurang dan berat badan di bawah standar. Sejak 1 Februari lalu, mereka telah mendapatkan intervensi gizi melalui program nutrisi,” jelasnya.
Bantuan yang diberikan berupa makanan bergizi senilai Rp15.000 per hari. Program Genting sendiri mencakup empat aspek utama, yaitu pemberian nutrisi, penyediaan air bersih, rumah layak huni, dan edukasi kesehatan. Dalam kasus ini, karena ibu hamil tersebut membutuhkan nutrisi, maka bantuan yang diberikan berupa makanan bergizi yang akan diberikan setiap hari hingga 1.000 hari pertama kehidupan atau sampai bayi berusia dua tahun.
Pada tahap awal, intervensi ini akan dipantau selama enam bulan.
“Dari Februari hingga Agustus, kami akan memantau secara ketat perkembangan ibu dan bayi untuk memastikan keduanya sehat. Itulah fungsi Genting,” katanya.
Saat ini, sekitar 34.000 anak asuh atau keluarga berisiko stunting telah menerima bantuan dari program ini.
“Dalam pandangan saya, menyelamatkan satu anak berarti menyelamatkan satu generasi. Kita tidak tahu, anak yang kita bantu hari ini bisa menjadi bupati atau bahkan menteri di masa depan,” ungkapnya.
Prevalensi Stunting Nasional Masih 21,5%
Lebih lanjut, Wihaji mengungkapkan bahwa angka prevalensi stunting di Indonesia masih berada di angka 21,5%.
“Artinya, dari lima balita, satu di antaranya mengalami stunting. Target kami tahun ini, sesuai arahan Bappenas, adalah menurunkan angka stunting menjadi 18%,” pungkasnya.
Ahza Ardani | EChannel TV | Boyolali Melaporkan