BOYOLALI – Hujan deras berkepanjangan menyebabkan sungai di Desa Kendel, Kecamatan Kemusu, Boyolali, meluap dan merendam rumah warga pada Minggu (2/3/2025) dini hari.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali, Suratno, menyampaikan bahwa luapan terjadi sekitar pukul 02.00 WIB di Sungai Dukuh Glinggang, Desa Kendel.
“Luapan air tersumbat di jembatan Dukuh Glinggang, menyebabkan banjir yang merendam area pertanian seluas 3.000 meter persegi serta memutus jaringan Pamsimas,” ujarnya kepada E Channel, Minggu.
Akibatnya, 16 rumah di RT 001 Dukuh Glinggang terendam banjir dengan ketinggian air antara 50 cm hingga 80 cm. Bencana ini juga memicu tanah longsor di Dukuh Dagen dan Glinggang, mengakibatkan putusnya jembatan penghubung Dukuh Glinggang dan Dukuh Gagan, Desa Kendel.

Di RT 002, tebing longsor menimpa rumah milik Wagimin hingga merobohkan dinding papan berukuran 2,7 meter x 10 meter. Jagung hasil panen sekitar 10 karung pun terendam lumpur. Sementara itu, tebing milik Sugi longsor di dua titik, menutup sebagian jalan dan menimpa tembok sepanjang enam meter milik warga lain, Sukimin.
Di RT 003, rumah Sajurianto terdampak longsor, sedangkan di RT 005, bangunan milik warga bernama Nasir yang terletak di bantaran sungai roboh akibat fondasi tergerus arus. Gabah hasil panen warga pun hanyut terbawa banjir.
Kerusakan paling parah terjadi di RT 007 Glinggang, di mana jembatan penghubung dengan RT 005 Dukuh Gagan terputus total.
“Masyarakat di RT 007 Glinggang dan RT 005 Gagan harus memutar sejauh dua kilometer untuk mencapai lingkungan lainnya,” jelas Suratno.
Selain itu, di RT 008 Glinggang, 14 rumah terdampak banjir, sementara di RT 006 Dukuh Dagen, dua rumah mengalami ambles pada bagian teras akibat pergerakan tanah.
BPBD Boyolali bersama Tim Reaksi Cepat (TRC), perangkat desa, sukarelawan, dan warga telah melakukan pembersihan material longsor serta dampak banjir secara gotong royong.
Suratno mengimbau warga yang tinggal di sekitar tebing untuk selalu waspada terhadap retakan tanah dan pergerakan yang mencurigakan, terutama saat hujan deras
Ahza Argani | Echannel TV | Boyolali Jawa Tengah
 
            
