Pasar cabai
Oplus_131072

BOYOLALI – Harga sejumlah komoditas di pasar tradisional Boyolali, khususnya cabai rawit, masih terpantau tinggi meskipun telah mengalami penurunan harga beberapa hari terakhir. Di pekan pertama bulan Ramadan, harga cabai rawit di pasar Sunggingan, Boyolali, masih cukup mahal.

Pada Kamis (5/3/2025), harga cabai rawit tercatat mencapai Rp90.000 per kilogram, setelah sebelumnya menembus Rp110.000 hingga Rp120.000 per kilogram dua hari yang lalu. Sementara itu, harga cabai merah keriting turun dari Rp60.000 menjadi Rp55.000 per kilogram.Sartini, seorang pedagang cabai di pasar Sunggingan, mengungkapkan bahwa harga cabai saat ini sangat fluktuatif, sering naik turun dalam waktu singkat.

“Harganya turun. Kemarin 110. Sekarang sudah turun jadi 90 ribu per kilogram. Tapi harga sering berubah dalam sehari,” ujarnya. Sementara itu, harga daging ayam dan daging sapi di pasar Boyolali terpantau stabil. Daging ayam potong dijual dengan harga Rp35.000 per kilogram, yang sudah stabil sejak seminggu lalu, menjelang awal Ramadan.

Begitu pula harga daging sapi super yang stabil di kisaran Rp120.000 hingga Rp130.000 per kilogram. Pedagang daging sapi, Endang, memprediksi bahwa harga daging sapi akan mulai naik mendekati Lebaran. Namun, beberapa pembeli mengeluhkan harga bahan pokok yang semakin tinggi, terutama cabai.

Baca Juga: Harga Cabai Rawit di Boyolali Tembus Rp120 Ribu per Kilogram, Harga Telur Juga Merangkak Naik

Bekti, seorang pembeli, menyebutkan bahwa untuk mengatasi lonjakan harga, mereka terpaksa mengurangi jumlah belanjaan mereka.

“Dengan uang yang sama, biasanya bisa beli cabai banyak, sekarang jadi sedikit. Kami terpaksa kurangi konsumsi agar tetap bisa beli,” katanya.

Wakil Bupati Boyolali, Dwi Fajar Nirwana, yang turut melakukan peninjauan di pasar Sunggingan, menjelaskan bahwa tingginya harga cabai dan beberapa komoditas lain disebabkan oleh tingginya permintaan barang menjelang Ramadan.

“Permintaan barang yang tinggi menyebabkan stok menipis, sehingga harga bisa naik,” katanya.Untuk mengantisipasi lonjakan harga lebih lanjut, Polres Boyolali telah menurunkan tim Satgas Pangan untuk memantau distribusi barang di pasar-pasar dan gudang-gudang di wilayah Boyolali.

Kapolres Boyolali, AKBP Rosyid Hartanto, menjelaskan bahwa pihaknya bekerja sama dengan Bulog untuk mengantisipasi terjadinya penimbunan barang yang dapat mempengaruhi harga pasar.

“Kami akan terus memantau gudang-gudang distribusi dan bekerja sama dengan Bulog untuk memastikan stok beras tetap aman dan harga terkendali,” ujar Rosyid.Pedagang dan pembeli berharap kepada pemerintah agar dapat menurunkan harga sejumlah komoditas pangan ini, terutama menjelang Lebaran, agar masyarakat tidak terbebani dengan harga yang terus meningkat. Mereka berharap kebijakan intervensi harga yang tepat dapat meringankan beban ekonomi masyarakat di Boyolali.

Ahza