BOYOLALI – Petugas Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Boyolali melakukan pemantauan terhadap ketersediaan Minyak Kita di pasar-pasar setempat.

Hasilnya, produk Minyak Kita kemasan botol satu liter ditemukan langka di pasaran, sementara pedagang lebih banyak mendapatkan pasokan minyak goreng dengan merek lain.

Pemantauan tersebut dilakukan di Pasar Pengging, Boyolali, Jawa Tengah pada hari Rabu. Tim TPID memeriksa satu per satu lapak pedagang yang masih menjual Minya Kita dalam kemasan botol satu liter.

Dalam pemeriksaan tersebut, ditemukan satu pedagang yang masih menjual Minyak Kita ukuran satu liter. Ketika dilakukan pengukuran dengan gelas ukur, volume Minyakita tersebut tercatat hanya mencapai 950 mililiter, jauh dari takaran seharusnya satu liter.

Menurut keterangan pedagang, Minyak Kita yang dijual merupakan stok lama yang kurang diminati konsumen. Saat ini, pedagang di Pasar Pengging hanya menjual Minyakita kemasan refill ukuran 2 liter dengan stok yang sangat terbatas. Distributor sendiri mengganti pasokan Minyakita dengan minyak goreng merek lain, meskipun permintaan untuk Minyakita di pasar ini masih tinggi.

Para pedagang juga merasa resah dengan temuan takaran Minyakita yang tidak sesuai standar. Hal ini dianggap merugikan konsumen yang membeli produk tersebut.

“Sekarang kondisinya memang langka, jika ada barang, biasanya hanya stok dua liter dan dibatasi dari distributor. Kami selalu order setiap minggu, namun pasokan kosong terus. Permintaan Minyakita masih tinggi, dan sebagai antisipasi, kami alihkan ke merek lain. Konsumen jadi ragu membeli karena minyak yang dikurangi,” ujar salah satu pedagang.

Tim gabungan dari Pemkab Boyolali, Polres, dan Kejaksaan Boyolali yang melakukan sidak hanya menemukan Minyakita kemasan refill ukuran 2 liter dari satu perusahaan.

Pengukuran ulang menunjukkan hasil yang masih dalam ambang batas toleransi. Sementara itu, Wakil Bupati Boyolali menyatakan bahwa stok minyak goreng berbagai merek di pasar ini dalam kondisi aman.

“Jika dilihat dari ukuran kemasan dan isinya, Alhamdulillah semuanya sesuai. Tidak ada yang ditemukan seperti di Solo kemarin,” ujarnya.

Ia juga menambahkan, meskipun Minyakita cukup sulit ditemukan karena pasokan terbatas, minyak goreng dengan merek lain seperti Rizki aman dan tersedia dengan stok yang cukup.

Pemantauan Minyakita akan terus dilakukan di sejumlah pasar lainnya yang ada di Kabupaten Boyolali untuk memastikan ketersediaan dan kualitas produk.***

Ahza Argani