BOYOLALI – Selama bulan Ramadhan, industri servis dan reparasi rebana di Boyolali, Jawa Tengah, mengalami lonjakan permintaan yang signifikan. Bahkan, permintaan servis rebana bisa mencapai 500 unit, dengan omset yang bisa meraih belasan juta rupiah.
Kondisi ini menggambarkan betapa tingginya kebutuhan untuk memperbaiki peralatan musik tradisional ini menjelang Lebaran.
Di sebuah bengkel servis alat rebana yang terletak di Pengging, Boyolali, kesibukan semakin meningkat setiap harinya.
Selama Ramadhan, banyak grup hadroh dan marawis yang memanfaatkan waktu luang mereka untuk memperbaiki alat musik yang rusak, agar siap digunakan kembali setelah Lebaran.
Tedi, pengelola bengkel servis rebana, menjelaskan bahwa bulan Ramadan adalah waktu yang tepat bagi banyak grup hadroh untuk melakukan servis karena mereka tidak memiliki kegiatan di bulan suci ini.
Proses Servis Rebana yang Teliti dan Profesional
Kerusakan yang paling umum terjadi pada rebana adalah kulit terbangan yang kendor atau robek, sehingga kualitas suara yang dihasilkan menjadi buruk.
Proses servis dimulai dengan pembersihan bagian dalam kayu rebana, kemudian dipasangi kulit baru.
“Untuk menghasilkan suara yang optimal, kulit tersebut harus dipanaskan dan direntangkan selama 6 hingga 12 jam,” kata Tedi.
Bengkel ini menggunakan kulit kambing Jawa yang terkenal akan kekuatan dan ketahanannya. Setelah dipasang, rebana diuji untuk memastikan suara yang dihasilkan kembali sempurna sebelum dikirim kembali kepada pelanggan.
Permintaan Servis Rebana Meningkat Tajam Selama Ramadhan
Permintaan servis rebana selama bulan Ramadan ini mencapai angka 400 hingga 500 unit, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan hari-hari biasa yang hanya sekitar 10 hingga 20 unit setiap bulan.
Proses pengerjaan satu unit rebana biasanya membutuhkan waktu sekitar satu minggu, dengan biaya servis berkisar antara Rp 125.000 hingga Rp 200.000, tergantung pada ukuran dan tingkat kerusakan.
Omset Meningkat Pesat
Dari jasa servis rebana ini, omset yang dihasilkan bisa mencapai hingga Rp 25 juta selama bulan Ramadhan. Hal ini menunjukkan besarnya peluang usaha di balik layanan reparasi alat musik tradisional, khususnya menjelang bulan Syawal.
Dengan banyaknya permintaan yang datang, tidak heran jika bengkel-bengkel servis rebana ini menjadi salah satu layanan yang sangat dicari selama bulan Ramadan, membawa berkah tersendiri bagi pengelola dan masyarakat setempat.***
Ahza Argani
 
            
