PEKALONGAN – Banyak lahan sawah di Kota Pekalongan belum dipanen meskipun umur tanaman padi sudah lebih dari 90 hari.
Hal ini menyebabkan petani khawatir karena padi yang terlalu tua dapat mengalami kerusakan dan penurunan kualitas.
Menurut pengamatan di lapangan, banyak tanaman padi yang sudah berumur lebih dari 90 hari masih belum dipanen. Padahal, umur ideal untuk memanen padi adalah sekitar 80-90 hari.
“Kami khawatir jika padi tidak segera dipanen, karena padi yang terlalu tua dapat mengalami kerusakan dan penurunan kualitas,” ujar Ali Sodiq petani di Kota Pekalongan.
Selain itu, banyak tanaman padi yang rebah karena umur yang terlalu tua. Hal ini dapat menyebabkan kerugian bagi petani karena padi yang rebah tidak dapat dipanen.
“Kami berharap bahwa pemerintah dapat membantu kami untuk mempercepat proses panen, sehingga padi dapat dipanen sebelum umur yang terlalu tua,” ujar Ali.
Sebelumnya, pihak Pemerintah berjanji akan tetap membeli hasil panen meski masa libur lebaran.
Pihak pemerintah setempat belum memberikan keterangan resmi mengenai hal ini. Namun, diharapkan bahwa pemerintah dapat segera mengambil tindakan untuk membantu petani memanen padi sebelum umur yang terlalu tua.
Padi yang menguning di lingkungan Tirto dan Bumirejo tampaknya belum dipanen. Hal ini mungkin disebabkan oleh masa libur Lebaran yang masih berlangsung hingga tanggal 8 April nanti.
Namun, perlu diingat bahwa padi yang menguning dan belum dipanen dalam waktu lama dapat menyebabkan kerusakan dan penurunan kualitas.
Menurut pengetahuan tentang pertanian, padi yang menguning biasanya sudah siap dipanen. Namun, ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan padi belum dipanen, seperti cuaca, kondisi tanah, dan ketersediaan tenaga kerja.
Selain itu, perlu diingat bahwa padi yang menguning juga dapat diserang oleh hama dan penyakit, sehingga perlu dilakukan pengawasan dan perlindungan yang tepat untuk mencegah kerusakan.
Bahkan, para penebas dan tengkulak yang biasanya nampak berkeliling disekitar hamparan sawah wilayah Tirto juga belum nampak.
“Baik penebas maupun Bulog belum nampak kehadirannya, padahal padi sudah mulai pada rebah,” ujar Ali.
Sementara itu, Handono Warih, Konsultan Pertanian setempat, telah berusaha menghubungi pihak terkait namun ia belum mendapatkan informasi kapan pihak pemerintah dan penebas akan turun ke lokasi itu untuk membeli hasil bumi tersebut.
“Setahu saya Bulog masih libur dan gudangnya juga penuh, beberapa waktu lalu saya sempat berkomunikasi dengan pihak Bulog katanya daya tampung belum bisa ditambah. Sementara ini mereka masih terus berusaha menambah mitra bagian pengadaan dari rumah penggilingan padi di Pekalongan untuk menambah kapasitas tampung GKP (Gabah Kering Panen),” ujar Handono.
Handono menambahkan, dalam pengamatannya, ada beberapa petak sawah di lingkungan hamparan Tirto – Bumirejo yang sudah dipanen, tapi belum semua.
“Yang kelu atau terlanjur tua padinya sudah pada mulai rebah, nanti saya hubungi petugasnya biar segera action,” ujarnya. ***
Kermit