MAGELANG – Ratusan warga tampak antusias dan saling berdesak-desakan untuk memperebutkan ketupat dari gunungan setinggi tiga meter dalam tradisi Grebeg Ketupat yang digelar di Kabupaten Magelang.
Sebelum diperebutkan, dua gunungan ketupat ini terlebih dahulu dikirab oleh puluhan prajurit bregodo dari dua arah, yakni dari arah Masjid Agung Jawa Tengah Sawitan dan dari depan Rumah Dinas Bupati Magelang. Saat tiba di depan panggung kehormatan, kedua gunungan tersebut didoakan bersama.
Usai doa bersama dan sambutan dari Bupati Magelang, gunungan ketupat langsung diperebutkan oleh warga. Tradisi ini menjadi puncak kemeriahan acara Grebeg Ketupat yang digelar untuk pertama kalinya oleh Pemerintah Kabupaten Magelang.
Yang menarik, gunungan ketupat ini berjumlah 2.025 longsong atau bungkus ketupat—melambangkan tahun 2025. Isi ketupat pun tidak biasa. Alih-alih berisi nasi, ketupat tersebut diisi dengan uang tunai bernilai mulai dari Rp10.000 hingga ratusan ribu rupiah, serta voucher wisata dari berbagai tempat di Magelang.
Sejumlah pejabat yang hadir pun turut meramaikan dengan mengisi beberapa ketupat menggunakan uang pecahan puluhan hingga ratusan ribu rupiah.
Acara Grebeg Ketupat dipusatkan di Lapangan Supardi Sawitan, dan turut dihadiri Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono, anggota DPR RI Dapil VI Jawa Tengah Vita Ervina, serta jajaran Forkopimda dari Kabupaten dan Kota Magelang.
Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono yang hadir dengan mengenakan pakaian adat Jawa lurik, tampak ikut menikmati kemeriahan acara bersama warga.
Selain Grebeg Ketupat, perayaan Syawalan ini juga dimeriahkan oleh berbagai pertunjukan kesenian tradisional dari berbagai daerah di Kabupaten Magelang.
Acara ini direncanakan menjadi agenda tahunan yang akan terus dilaksanakan ke depannya. Diharapkan, momentum Idul Fitri melalui acara ini dapat semakin memperkuat tali persaudaraan antarwarga dan menumbuhkan semangat membangun Kabupaten Magelang yang lebih baik.***
Nurul Abadi