Oplus_131072

SEMARANG – Meski dalam masa libur Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah, Perum Bulog Kantor Cabang Semarang, Jawa Tengah tetap melakukan penyerapan gabah dari petani. Hingga akhir Maret 2025, Bulog Semarang tercatat telah menyerap hampir 15 ribu ton setara beras dari petani dan mitra penggilingan.

Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog, Mokhamad Suyamto, turut hadir langsung dalam kegiatan penyerapan gabah dalam negeri yang berlangsung di wilayah kerja Kantor Cabang Semarang, tepatnya di Kecamatan Brangsong, Kabupaten Kendal.

Kehadirannya bertujuan memastikan tim jemput gabah dari Bulog Semarang sudah aktif di lapangan dan membeli gabah kering panen dari petani dengan harga sesuai ketentuan pemerintah, yakni sebesar Rp6.500 per kilogram.

Suyamto menegaskan bahwa penyerapan gabah terus dilakukan bahkan selama bulan Ramadan hingga Hari Raya Idulfitri. Ia menyatakan, seluruh tim pusat memantau langsung titik-titik penyerapan untuk memastikan komitmen Perum Bulog dalam mengoptimalkan seluruh potensi, baik di tingkat pusat maupun daerah, demi mengejar target pengadaan sebesar 3 juta ton beras secara nasional.

“Diprediksi, potensi panen padi pada April ini sangat tinggi. Diharapkan capaian bulan ini bisa membantu memenuhi target nasional,” ujar Suyamto.

Wakil Pemimpin Perum Bulog Kanwil Jawa Tengah, Fadillah Rachmawati, menambahkan bahwa penyerapan gabah kering panen telah dilakukan sejak H+3 Lebaran atau pada 2 April 2025 di berbagai wilayah di Jawa Tengah. Ia menyebutkan bahwa khusus di wilayah Jawa Tengah, serapan gabah kering panen bahkan telah melebihi 100 persen dari target, dengan total setara beras mencapai sekitar 51 ribu ton.

“Secara statistik, capaian penyerapan tahun ini hingga akhir Maret jauh lebih tinggi dibandingkan beberapa tahun sebelumnya,” kata Fadillah.

Sementara itu, Pemimpin Bulog Cabang Semarang, Rendy Ardiansyah, menyampaikan bahwa pihaknya tetap melakukan penyerapan gabah langsung ke sawah meski dalam masa libur Lebaran.

“Penyerapan ini penting untuk memastikan hasil panen petani tetap dibeli oleh pemerintah melalui Bulog dengan harga yang telah ditetapkan,” ujar Rendy.

Capaian penyerapan gabah diperkirakan terus bertambah seiring dengan berlangsungnya panen raya di sejumlah daerah. Menurut Rendy, keberhasilan serapan gabah petani ini tidak lepas dari kerja sama, sinergi, dan dedikasi seluruh pihak yang terlibat dalam pelaksanaan program tersebut.

Secara khusus, realisasi penyerapan gabah kering panen di Kabupaten Kendal telah mencapai lebih dari 120 persen dari target yang ditetapkan.***

Yovita Nugroho