Sebanyak 15 dari total 45 vendor pembangunan Masjid Agung Madaniyah Karanganyar mendatangi Kejaksaan Negeri (Kejari) Karanganyar, Rabu (30/4/2025).

Karanganyar, EChannel.co.id —
Sebanyak 15 dari total 45 vendor pembangunan Masjid Agung Madaniyah Karanganyar mendatangi Kejaksaan Negeri (Kejari) Karanganyar, Rabu (30/4/2025). Kedatangan mereka untuk mengadukan nasib pembayaran proyek yang telah tertunda selama empat tahun. Mereka diterima langsung oleh Kepala Kejari Karanganyar, Robert Jimmy Lambila, didampingi Kasi Intel Bonar David Yuniarto.

Para vendor meminta bantuan kepada Kejari untuk memfasilitasi penyelesaian pembayaran yang belum mereka terima dari kontraktor utama, PT MAM Energindo. Total tunggakan yang belum dibayarkan mencapai Rp6,5 miliar.

Berbagai upaya penagihan sebelumnya telah dilakukan para vendor, baik kepada kontraktor maupun kepada dinas terkait, namun tidak membuahkan hasil.

“Sudah empat tahun kami belum menerima pembayaran. Pekerjaan kami selesai sejak 2021, dan dana yang kami gunakan berasal dari pinjaman bank. Setiap bulan kami harus membayar cicilan, sementara pembayaran dari kontraktor belum juga cair,” ujar M. Parno, salah satu vendor yang mengerjakan ornamen GRC dan menara masjid, dengan nilai pekerjaan lebih dari Rp1 miliar.

Hal serupa disampaikan Adi Kurniawan, vendor yang mengerjakan bagian atap masjid. Ia mengungkapkan bahwa sejak akhir tahun 2021, pihaknya telah berulang kali melakukan penagihan.

“Kami sudah menagih ke Dinas PU dan Pemkab Karanganyar. Informasi dari DPU, dana proyek telah dibayar ke kontraktor utama. Tapi hingga kini kami, para vendor, belum menerima hak kami,” katanya.

Gabungan para vendor berharap Kejaksaan bisa menjadi mediator agar kontraktor utama memenuhi kewajiban mereka.

“Atas inisiatif bersama, kami datang ke Kejari agar ada jalan keluar. Kami ingin hak kami dibayarkan,” tandas Adi.

Menanggapi hal ini, Kasi Intel Kejari Karanganyar, Bonar David Yuniarto, menyatakan pihaknya telah menerima aduan tersebut.

“Kami sudah menerima keluhan dari para vendor. Saat ini kami masih menelaah dan mendalami persoalan ini,” ujarnya singkat.

Sebagai informasi, pembangunan Masjid Agung Madaniyah dimulai sejak 2019 dengan skema kontrak multiyears dan total anggaran Rp89 miliar. Pembangunan dikerjakan oleh PT MAM Energindo dan telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 8 Maret 2024. Meski kini telah digunakan untuk ibadah dan menjadi destinasi wisata religi, proyek ini masih menyisakan persoalan serius terkait pembayaran kepada para vendor. (Iwan)