Aksi Protes Ricuh di PT IMIP, Ribuan Karyawan Kontraktor Tuntut Kebijakan Baru
Aksi Protes Ricuh di PT IMIP, Ribuan Karyawan Kontraktor Tuntut Kebijakan Baru

MOROWALI – Ribuan karyawan kontraktor yang bekerja di PT Indonesia Morowali Industrial Park terlibat dalam aksi demo pada Minggu (2/3/2025). Aksi protes sempat diwarnai kericuhan di pintu masuk kawasan industri di Kecamatan Bahodopi, Morowali, Sulawesi Tengah tersebut.

Informasi yang dihimpun menyebutkan, aksi tersebut dipicu oleh kebijakan baru yang diterapkan oleh manajemen PT IMIP terkait penggunaan kendaraan untuk angkutan karyawan kontraktor. Kebijakan yang menjadi pemicu aksi tersebut mengharuskan perusahaan kontraktor dan Lembaga Penempatan Tenaga Kerja Swasta (LPTKS) yang beroperasi di kawasan IMIP untuk mengganti penggunaan mobil bak terbuka (seperti pickup atau truk) dengan bus sebagai sarana transportasi bagi para pekerja. Aturan ini mulai diberlakukan pada 1 Maret 2025 setelah melalui sosialisasi selama delapan bulan sebelumnya.

Baca Juga: Mahasiswa Pimpin Protes ‘Indonesia Gelap’, Menentang Pemangkasan Anggaran

Kebijakan tersebut diambil oleh PT IMIP karena sering terjadinya kecelakaan atau potensi bahaya yang disebabkan oleh kendaraan jenis bak terbuka yang digunakan oleh para kontraktor untuk mengangkut karyawan. Selain itu, kendaraan tersebut dianggap kurang aman, mengingat banyaknya kecelakaan yang melibatkan mobil bak terbuka di kawasan perusahaan pengelola kawasan industri berbasis nikel tersebut.

Namun, kebijakan baru ini menuai protes keras dari kalangan karyawan kontraktor. Para pekerja menilai bahwa kebijakan tersebut memberatkan mereka, karena mereka merasa lebih nyaman dan lebih efisien menggunakan mobil pickup. Hal ini menyebabkan ketegangan yang memuncak pada 2 Maret 2025, saat ribuan karyawan memblokir pintu masuk kawasan IMIP.

Dalam aksi tersebut, beberapa mobil operasional dibakar, dan ada serangan terhadap petugas safety, security, serta polisi yang berusaha mengendalikan situasi. Kerusuhan semakin meluas dengan terjadinya gesekan antara karyawan kontraktor dan karyawan tenant. Bahkan, beberapa oknum karyawan kontraktor terlibat dalam tindakan pencurian aset, termasuk AC, kabel, dan besi.

Manajer Komunikasi PT IMIP, Dedy Kurniawan menyayangkan insiden tersebut. Dirinya menegaskan, perusahaan akan menindak tegas para pelaku kericuhan dan akan memprosesnya secara hukum. Meskipun sempat terjadi kekacauan, Dedy mengonfirmasi bahwa situasi di kawasan IMIP kini telah kembali normal dan aktivitas kerja berjalan seperti biasa.

Aksi protes ini menjadi sorotan, mengingat PT IMIP adalah salah satu kawasan industri terbesar di Indonesia yang memiliki ribuan pekerja kontraktor. Kebijakan yang diberlakukan tentu memiliki tujuan untuk meningkatkan keselamatan, namun, dampak sosial dan operasional yang ditimbulkan perlu diperhatikan lebih lanjut agar tidak menambah ketegangan antara manajemen dan pekerja.

Herdudi Lestari