Oplus_131072

BOYOLALI – Menjelang Lebaran 2025, arus lalu lintas di ruas tol Trans Jawa dan Tol Solo-Yogyakarta terpantau masih lengang, satu pekan sebelum hari H. Pemantauan tersebut dilakukan oleh pihak Lanud Adi Soemarmo bekerja sama dengan Polri serta komunitas olahraga dirgantara untuk memastikan kelancaran arus mudik Lebaran.

Pemantauan udara dilakukan menggunakan pesawat PKS 120 tipe Trike Microlight dan PKS 070 tipe Ultralight Zenith Fix Wing. Kegiatan ini dilaksanakan di Hanggar Base Ops Lanud Adi Soemarmo, Boyolali, pada Selasa siang, dengan melibatkan personel dari TNI Angkatan Udara, Polri, dan komunitas olahraga dirgantara.

Komandan Lanud Adi Soemarmo, Marsma TNI Bambang Juniyar Djatmiko, menyampaikan bahwa olahraga dirgantara di Lanud Adi Soemarmo memungkinkan kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk kepolisian, untuk memantau kondisi wilayah dari udara. Dengan pantauan udara, lonjakan arus mudik di jalur tol dapat diantisipasi lebih dini, memastikan kelancaran perjalanan para pemudik.

“Kolaborasi dengan Polres sangat penting, apalagi dengan pemantauan udara yang dapat mendeteksi lebih cepat potensi masalah seperti penumpukan kendaraan atau kecelakaan. Jika terjadi keadaan darurat, kami dapat segera menghubungi kantor SAR di sebelah Lanud untuk membantu penanganan,” kata Danlanud.

Titik Rawan Kecelakaan

Kapolres Boyolali, AKBP Rosyi Hartanto, yang turut terbang memantau langsung dari pesawat, mengungkapkan bahwa pada H-6 Lebaran, arus lalu lintas di jalur tol Trans Jawa dan Tol Solo-Yogyakarta, khususnya di wilayah Boyolali, masih terpantau lancar. Tidak ada kendaraan besar seperti truk yang melintas, sesuai dengan kebijakan SKB 3 Menteri yang melarang truk melalui jalan tol pada masa mudik.

Kapolres menambahkan, terdapat beberapa titik rawan kecelakaan di Jalan Tol Trans Jawa ruas Semarang-Solo, khususnya di kilometer 480 hingga 489 yang memiliki kontur jalan menurun. Oleh karena itu, pemantauan udara di wilayah tersebut sangat penting untuk memastikan tidak ada penumpukan kendaraan yang berpotensi menyebabkan kecelakaan.

“Kecepatan kendaraan di jalan tol antara 80 hingga 100 km per jam, dan tidak ditemukan kendaraan berat yang melintas. Kami juga sudah menyampaikan kepada petugas untuk memantau kendaraan dengan sumbu tiga di titik-titik tertentu agar tidak menimbulkan hambatan,” tambah Kapolres.

Selain itu, pemantauan udara juga mencakup jalur arterI di wilayah Solo Raya yang rawan kemacetan. Dengan adanya pemantauan secara real-time, diharapkan dapat mengantisipasi kepadatan lalu lintas dan menjaga keamanan selama arus mudik Lebaran 2025.

Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan arus mudik berjalan lancar, aman, dan kondusif hingga puncak arus mudik nanti, dengan harapan tidak ada kejadian yang mengganggu perjalanan para pemudik.***

Ahza Argani