
SEMARANG – Perum BULOG Semarang memulai penyerapan perdana hasil panen padi berupa Gabah Kering Panen (GKP) di Kecamatan Mijen, Kota Semarang, pada 22-23 Februari 2025. Hingga saat ini, total realisasi penyerapan di wilayah kerja BULOG Semarang telah mencapai setara 4.740 ton beras.
Kota Semarang bukan merupakan daerah surplus penghasil padi, namun sebagai bagian dari upaya mendukung target Swasembada Pangan yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto, BULOG Semarang berkomitmen menyerap hasil panen petani dengan harga sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP), yaitu Rp6.500 per kilogram.

“BULOG Semarang berupaya menyerap hasil panen baik di daerah sentra produksi maupun non-sentra produksi. Kecamatan lain di Kota Semarang seperti Mangkang Kulon, Ngaliyan, dan Tugu juga akan dijadwalkan untuk kegiatan penyerapan panen,” ujar Pimpinan Cabang BULOG Semarang, Rendy Ardiansyah.

Rendy menambahkan bahwa sinergi antara Kodim, Koramil, Babinsa, Dinas Pertanian, dan penyuluh pertanian di lapangan sangat penting dalam mengidentifikasi potensi panen. Dengan koordinasi yang baik, sosialisasi, dan edukasi intensif, penyerapan hasil panen dengan harga HPP dapat langsung dirasakan oleh petani tanpa harus melalui perantara.
Selain di Kota Semarang, BULOG Semarang juga masif menyerap hasil panen di Kabupaten Demak, Grobogan, Kendal, Kabupaten Semarang, dan Kota Salatiga, yang merupakan daerah sentra produksi beras.
Salah satu petani, Nur Hasyim, mengaku sangat senang dengan langkah BULOG ini karena harga gabah di pasaran hanya berkisar Rp5.000–Rp5.500 per kilogram
“Dengan adanya BULOG yang membeli gabah kami di harga Rp6.500, ini sangat membantu petani agar tidak rugi,” ujarnya.
Sebagai informasi, masa panen di wilayah ini berlangsung mulai akhir Februari, mencapai puncaknya di Maret, dan berakhir pada April 2025.
Yovi N | Semarang, Jawa Tengah