Karanganyar, 4 Maret 2025
Tidak ada yang bisa menebak jalan hidup seseorang. Begitu pula dengan Eny Chandrawati, warga Desa Jati, Kecamatan Jaten, yang kini menjabat sebagai anggota DPRD Karanganyar sejak 2014. Perjalanan hidupnya penuh liku, dimulai dari seorang pegawai toko komputer di Solo hingga menjadi wakil rakyat selama tiga periode.
Gaji Rp80 Ribu dan Perjalanan Menuju DPRD
Sebelum terjun ke dunia politik, Eny bekerja sebagai pegawai toko komputer selama lebih dari 10 tahun. Saat pertama kali bekerja, ia hanya menerima gaji Rp80.000 per bulan.
“Saat itu, nominal tersebut masih cukup besar. Seiring waktu, gaji saya terus meningkat hingga lebih dari dua juta rupiah,” ungkapnya, Selasa (4/3/2025).
Kariernya berubah ketika sang suami, Haryanta, terpilih sebagai Kepala Desa Jati. Sebagai istri kepala desa, Eny otomatis menjadi Ketua Tim Penggerak PKK dan mulai lebih banyak terlibat dalam kegiatan sosial.
“Saya sering bolos kerja karena mendampingi suami. Akhirnya, saya memutuskan untuk berhenti bekerja dan fokus di PKK,” katanya.
Terjun ke Politik dan Terpilih sebagai Anggota DPRD
Selama menjadi Ketua Tim Penggerak PKK, Eny sering mendengar berbagai aspirasi masyarakat yang tidak tersampaikan. Hal inilah yang mendorongnya untuk mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Karanganyar pada Pemilu 2014 melalui Dapil V (Kecamatan Jaten, Tasikmadu, dan Kebakramat) dari PDI Perjuangan.
“Perjuangannya cukup berat. Namun, dengan dukungan masyarakat serta restu dari suami dan keluarga, saya berhasil terpilih untuk periode 2014-2019,” ujarnya.
Sebagai anggota DPRD, Eny banyak menyalurkan bantuan melalui program aspirasi yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.
Kepercayaan masyarakat terus berlanjut. Pada Pemilu 2019, Eny kembali terpilih, dan pada Pemilu 2024, ia sukses mempertahankan kursinya untuk ketiga kalinya. Saat ini, ia bertugas di Komisi B DPRD Karanganyar dari Fraksi PDI Perjuangan.
“Prinsip saya tetap sama, ingin memberikan yang terbaik bagi masyarakat dan memastikan aspirasi mereka tersalurkan dengan baik,” pungkasnya.
Iwan | Karanganyar Jawa Tengah