PEKALONGAN – Sebuah dugaan pungutan liar (pungli) terjadi di SMP Negeri 2 Wiradesa, Kabupaten Pekalongan. Informasi awal diperoleh dari sejumlah wali murid yang ditemui awak media.
Beberapa wali murid yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan hal serupa pada Kamis (13/3/2025).
Salah seorang wali murid, yang anaknya duduk di kelas VII SMP Negeri 2 Wiradesa, mengatakan bahwa ia telah membayar uang sebesar Rp 150 ribu namun tidak mengetahui dengan jelas untuk apa uang tersebut digunakan.
“Anak saya masih duduk di kelas VII dan saya sudah membayar lunas Rp 150 ribu. Untuk apa uang itu, saya kurang paham,” ujarnya sambil pergi mengantar anaknya pulang dari SMP Negeri 2 Wiradesa.
Wali murid lainnya juga menyampaikan hal yang serupa. Ia mengatakan telah memberikan dua jenis sumbangan, masing-masing sebesar Rp 150 ribu dan Rp 400 ribu, tetapi tidak mengetahui tujuan dari pungutan tersebut.
“Saya sudah memberikan sumbangan itu, namun sampai sekarang belum ada kuitansi pembayaran dari pihak sekolah atau komite sekolah,” katanya.
Klarifikasi dari Kepala Sekolah
Kepala SMP Negeri 2 Wiradesa, Rustam, ketika dikonfirmasi pada hari yang sama, mengelak bahwa pihak sekolah melakukan pungutan.
“Itu semua adalah program dari komite sekolah. Lebih jelasnya, Anda bisa bertanya langsung pada Pak Khamdan selaku ketua komite sekolah, yang juga menjabat sebagai Kepala SD Negeri Petukangan. Setahu saya, iuran tersebut rencananya akan digunakan untuk pembangunan toilet. Namun, tidak semua siswa diminta sumbangan, hanya siswa kelas VII dan VIII,” katanya sambil terburu-buru dengan alasan harus memimpin rapat.
“Maaf, saya harus memimpin rapat, sudah ditunggu,” tambahnya.
Rustam juga tidak memberikan penjelasan terkait iuran sebesar Rp 400 ribu.
Reaksi Bendahara Komite
Di sisi lain, Bendahara Komite Sekolah SMP Negeri 2 Wiradesa, Khamdan, yang juga menjabat Kepala SD Negeri Petukangan, merespons konfirmasi awak media dengan cara yang kurang sopan.
Pada Sabtu (15/3/2025), Khamdan mengusir awak media dari kantornya dengan kata-kata kasar.
“Saya sedang capek, saya ingin marah, saya belum sholat, saya sedang puasa! Nanti saja lain waktu!” ujarnya sambil menutup pintu ruangannya.
Tanggapan Dinas Pendidikan Belum Diterima
Hingga berita ini diturunkan, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pekalongan, Kholid, SIP, MM, belum berhasil dikonfirmasi. Upaya awak media untuk menghubunginya melalui pesan WhatsApp tidak mendapat tanggapan, dan nomor telepon regulernya juga tidak terdaftar.***
Kermit