Banyuwangi, E Channel.co.id – Sampai Kamis (3/7) pagi, empat orang ditemukan meninggal dunia dalam musibah tenggelamnya kapal KMP Tunu Pratama Jaya di perairan Selat Bali, Rabu (2/7) malam. Data sementara dari Manifest, kapal membawa 53 orang penumpang, 12 awak Kapal dan 22 Kendaraan (berbagai golongan).
Sementara jumlah korban ada 65 Orang, 23 orang ditemukan selamat 23, 4 ditemukan meninggal dunia 4, dan 28 lainnya masih dalam pencarian, demikian informasi yang dikutip dari laman Polresta banyuwangi, Jawa Timur.
Kronologi Pencarian dan Penyelamatan
Pada 2 Juli 2025 Pukul 22.56 WIB KMP Tunu Pratama Jaya berangkat dari pelabuhan Ketapang menuju Pelabuhan Gilimanuk. Kejadian awal diperkirakan pada Pk. 23.20 WIB dan Pk. 23.35 Wib kapal tenggelam terlihat oleh petugas jaga Syahbandar.
Upaya pencarian dan penyelamatan korban pada hari pertama melibatkan koordinasi antara unsur terkait dilingkungan Pelabuhan Penyebrangan ASDP dan Potensi SAR. Turut serta melibatkan Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar melalui Pos Pencarian dan Pertolongan Jembrana.
Pukul 23.50 WIB, 1 Tim Rescue dari Pos Pencarian dan
Pertolongan Banyuwangi berangkat ke lokasi kejadian kecelakaan menggunakan RIB 03 Banyuwangi.
Sementara 1 Tim Rescue Pos Pencarian dan Pertolongan Jembrana berangkat menggunakan RIB 01 jembrana.
Perusahaan kapal juga diperintahkan untuk menggerakan kapal lain, guna membantu melakukan penyelamatan. Upaya lain adalah mengerahkan Alut stakeholder maritim di lingkungan Pelabuhan ASDP Ketapang Banyuwangi untuk membantu melakukan Pencarian, Penyelamatan dan Evakuasi.
– Pk. 04.15 WIB telah dievakuasi 4 orang penumpang dalam kondisi Selamat di perairan cekik Gilimanuk, selanjutnya ke 4 korban dibawa menuju Kantor BPTD Gilimanuk. Untuk data nama-nama korban masih dalam pendataan dan permintaan keterangan.
– Pukul 06.00 Wib telah dievakuasi 15 korban selamat di perairan Pebuahan Gilimanuk dan dibawa ke ASDP Gilimanuk.
– Pukul 07.40 wib telah dievakuasi 4 korban meninggal dunia di perairan Pebuahan kemudian dibawa menuju ke RSUD Negare.
Sampai saat ini operasi SAR masih terus berlangsung. Kendala yang dihadapi adalah tinggi gelombang laut yang mencapai 2 meter lebih.
Martin Budi Laksono