BOYOLALI – Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, secara resmi memberangkatkan peserta program Balik Rantau yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah pada Kamis (10/4/2025). Acara pelepasan berlangsung di Asrama Haji Donohudan, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali.
Dalam kegiatan tersebut, sebanyak 41 unit bus diberangkatkan menuju Terminal Pulogebang, Jakarta, dan 6 bus lainnya menuju Kota Bandung. Turut hadir dalam acara ini Bupati Boyolali Agus Irawan, Bupati Klaten, serta sejumlah pejabat dari wilayah Soloraya.
Menurut Gubernur Ahmad Luthfi, program Balik Rantau ini merupakan bentuk perhatian dan kepedulian Pemerintah Provinsi Jateng kepada warganya yang merantau, khususnya yang bekerja di sektor informal seperti buruh, asisten rumah tangga, hingga pedagang kaki lima.
“Ini adalah salah satu wujud nyata kepedulian kami terhadap masyarakat yang bekerja di luar daerah. Tujuannya tentu untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan dalam perjalanan kembali ke tempat kerja,” ujar Luthfi.
Ia juga menjelaskan bahwa jadwal keberangkatan peserta Balik Rantau sengaja dibuat tidak bersamaan dengan arus balik Lebaran guna menghindari kepadatan lalu lintas.
“Karena Jawa Tengah adalah salah satu pusat tujuan mudik nasional, maka keberangkatan kami atur setelah puncak arus balik, dan ternyata antusiasmenya luar biasa,” jelasnya.
Pemprov Jateng menyiapkan total 72 armada bus dengan kapasitas sekitar 3.500 penumpang. Selain itu, empat gerbong kereta api juga disediakan dengan keberangkatan dari Stasiun Tawang pada Rabu (9/4).
Pemberangkatan peserta tidak hanya dilakukan di Donohudan, tetapi juga dari titik lain seperti Pekalongan dan Banyumas, melibatkan seluruh kepala daerah di Jawa Tengah.
Dalam kesempatan itu, Ahmad Luthfi juga menyampaikan imbauan agar para perantau tidak mengajak anggota keluarga yang belum memiliki pekerjaan tetap untuk ikut kembali ke kota.
“Kalau belum ada pekerjaan di Jakarta, lebih baik tetap di kampung. Bangun desa, berdayakan potensi lokal,” pesannya.
Ke depan, Gubernur Jateng berkomitmen untuk menambah jumlah armada dan melakukan perbaikan manajemen pelaksanaan agar program ini berjalan lebih tertib dan efektif.
“Kami akan terus evaluasi dan tingkatkan, supaya ke depannya lebih baik dan tidak semrawut,” tutupnya.***
Ahza Argani