Bali, E Channel.co.id – Atlet anggar Indonesia hanya mampu menembus babak 64 Besar pada Kejuaraan Anggar Asia 2025 Nusa Dua, Bali. Hingga Sabtu ( 21/6) sebanyak 25 atlet anggar Indonesia sudah menjalani pertandingan pada nomor peseorangan putra dan putri untuk jenis senjata sabel, floret, dan degen. Kejuaraan Anggar Asia yang berlangsung di Bali International Convention Centre Nusa Dua, Bali akan berakhir Minggu (22/6/2025).


Menanggapi prestasi ini, mantan atlet anggar nasional Lucky Ramadhan menyebut, factornya kurang jam terbang. “Obatnya hanya menembah jam terbang,” tegasnya.
Untuk mencetak atlet berkualitas, kata Lucky yang juga Wakil Ketua Bidang Pembinaan Prestasi PB Ikasi, memang tidak mudah. Minimal mereka hanya menjalani 10 hingga 15 pertandingan dalam setahun.


“Jadi, mereka bukan hanya bisa mengenal banyak karakter lawan tetapi juga memenuhi standar dimana seorang atlet itu minimal melakukan 1.400 tusukan. Jadi, kalau satu pertandingan bisa melakukan rata-rata 100 hingga 150 tusukan berarti dibutuhkan paling tidak 15 pertandingan,” ungkapnya.


Pengaruh jam terbang menurut Lucky telah dibuktikan oleh India yang semula berada di peringkat bawah bisa melejit ke peringkat tengah dunia. Hal yang sama dilakukan Singapura yang rutin mengirimkan atletnya ke berbagai event internasional. Hasilnya, Singapura mampu merebut 1 medali perak dan 2 perunggu.
Apa yang dicapai Singapura ini menurut Lucky patut menjadi acuan karena menjadi pesaing pada SEA Games Thailand yang akan berlangsung Desember 2025.


Jepang Pastikan Juara Umum
Sementara Tim Putra Jepang menyabet emas lagi melalui nomor degen beregu putra untuk memastikan diri menjadi juara umum, meskipun masih menyisakan dua pertandingan lagi.
Tim putra Jepang berjaya setelah pada pertarungan final mengalahkan Kazakhstan 45 – 39 di Bali International Convention Centre, The Westin Resort, Nusa Dua, Badung, Bali.


Emas dari degen beregu putra ini merupakan emas kelima setelah sebelum berjaya di beregu sabel putra, beregu floret putri dan nomor perseorangan sabel dan floret putri.
Pelatih Jepang Kinya Abe usai pertandingan menjelaskan, untuk menghadapi kejuaraan di Bali Jepang melakukan persiapan panjang karena dikaitkan dengan program menuju Kejuaraan Dunia di Georgia, Juli mendatang dan Olimpiade Los Angeles 2028.

Tim E channel.Co.Id