
Jakarta, eChannel.co.id – Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung) terus mendalami kasus dugaan korupsi dalam tata kelola minyak mentah dan produk kilang di PT Pertamina, Sub Holding, dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) periode 2018-2023. Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus), Febrie Adriansyah, menegaskan bahwa seluruh pihak yang diperlukan dalam penyidikan akan dipanggil untuk memberikan keterangan, termasuk mantan Komisaris Utama PT Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
“Pihak-pihak yang kita anggap perlu untuk membuktikan pasti kita periksa. Dan perkara ini kita tangani dengan tujuan membersihkan Pertamina,” ujar Febrie usai rapat tertutup dengan Komisi III DPR, Rabu (5/3).
Ahok Siap Dipanggil Jika Diperlukan
Meski belum ada kepastian mengenai pemanggilan Ahok, pernyataan Febrie mengindikasikan bahwa peluang tersebut tetap terbuka. Ahok sendiri sebelumnya telah menyatakan kesiapannya untuk diperiksa Kejagung jika dibutuhkan.
“Saya siap dipanggil dan memberikan keterangan jika memang dibutuhkan untuk mengungkap kasus ini,” kata Ahok dalam sebuah pernyataan beberapa waktu lalu.
Penyidikan Masih Berlangsung, Kejagung Jamin Proses Transparan
Febrie menegaskan bahwa penyidikan kasus ini masih dalam tahap pengembangan dan belum ada batas waktu tertentu untuk menyelesaikannya. Kejagung berkomitmen untuk menuntaskan perkara ini guna memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan Pertamina.
Selain itu, ia juga mengimbau masyarakat agar tetap menggunakan produk Pertamina dan tidak khawatir dengan kualitas bahan bakar yang saat ini beredar di pasaran.
“Kami ingin memastikan bahwa penyidikan ini tidak berdampak negatif terhadap operasional Pertamina. Produk yang ada saat ini telah diuji dan sesuai standar,” tambahnya.
Fokus Kejagung: Membersihkan Tata Kelola Pertamina
Kejagung menegaskan bahwa tujuan utama dari penyidikan ini adalah untuk membenahi tata kelola bisnis Pertamina agar lebih transparan dan bersaing di tingkat internasional. Kejaksaan berharap hasil dari kasus ini dapat menjadi langkah besar dalam menciptakan lingkungan bisnis yang lebih bersih dan akuntabel di sektor energi nasional.
“Kita ingin agar ke depan Pertamina bisa bersaing dengan perusahaan sejenis di negara-negara lain, dengan tata kelola yang lebih baik,” tutup Febrie.
Team Echannel TV | Jakarta | HW | DBS