JOGJA – Kebakaran yang melanda gerbong kereta api di Stasiun Tugu Yogyakarta pada Rabu 12 Maret 2025 pagi akhirnya terungkap. Polisi berhasil mengungkap bahwa pembakaran tersebut dilakukan oleh seorang remaja berusia 17 tahun yang merupakan warga Jakarta dan seorang penyandang tunawicara.
Peristiwa kebakaran ini dimulai ketika pelaku, yang sudah beberapa kali diturunkan secara paksa oleh petugas Kereta Api Indonesia (KAI) karena kedapatan naik kereta tanpa tiket, merasa sangat kesal dan kecewa.
Berdasarkan catatan PT KAI, pelaku sudah sembilan kali diturunkan dari kereta akibat tidak memiliki tiket. Rasa sakit hati itulah yang diduga menjadi pemicu aksi nekatnya.
Pada pagi hari tersebut, pelaku membakar tiga kereta api yang tengah terparkir di Stasiun Tugu.
Dengan menggunakan korek api dan kardus, pelaku sengaja membakar kursi busa di dalam kereta, yang kemudian menjalar ke bagian lain dari kereta. Kebakaran tersebut mengakibatkan kerusakan yang cukup parah pada kereta eksekutif dan premium yang ada di stasiun tersebut.
Tidak hanya pembakaran, pelaku sebelumnya juga tercatat pernah melakukan beberapa tindakan vandalisme, seperti mengganjal rel kereta dengan kayu balok dan bahkan mencuri sepeda motor di sekitar stasiun. Meskipun demikian, PT KAI memastikan bahwa layanan kereta api, khususnya untuk mudik Lebaran, tidak akan terganggu akibat kebakaran ini.
Tim Inafis Polda DIY dan Labfor Polda Jateng langsung diterjunkan untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan menyelidiki insiden tersebut. Polisi akhirnya berhasil menangkap pelaku, yang kini tengah menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Dengan terungkapnya kasus ini, pihak berwenang menegaskan akan terus mengawasi dan meningkatkan pengamanan di fasilitas umum, termasuk stasiun kereta api, untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.
Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya kepatuhan terhadap aturan perjalanan dan kerjasama antara petugas dan penumpang untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi semua pihak.***
Herdudi Lestari
