MAGELANG – Menjelang puncak perayaan Hari Raya Waisak 2025, umat Buddha dari berbagai daerah di Indonesia dan mancanegara mengikuti prosesi Kirab Waisak yang berlangsung dari Candi Mendut menuju Candi Borobudur, Jawa Tengah.


Kirab Waisak merupakan rangkaian sakral yang dinantikan umat Buddha setiap tahunnya. Dengan menempuh jarak sekitar 3,5 kilometer, kirab ini bukan sekadar kegiatan keagamaan, tetapi juga sarat dengan makna spiritual dan nilai budaya yang mendalam.
Prosesi dimulai dari Candi Mendut, diikuti oleh para bhikkhu dan umat Buddha yang berjalan kaki menuju Candi Borobudur. Sepanjang perjalanan, mereka membawa air suci dari Umbul Jumprit di Temanggung dan api abadi dari Mrapen di Grobogan, yang nantinya digunakan dalam detik-detik Waisak.
Selain itu, kirab juga membawa berbagai hasil bumi sebagai simbol persembahan dan penghormatan terhadap ajaran Sang Buddha dalam mencapai kesempurnaan dan pencerahan.
Tradisi ini menjadi momen penting dalam perayaan Waisak karena mencerminkan perjalanan batin umat Buddha dan semangat kebersamaan dalam keberagaman yang ada di Indonesia. Tak hanya menjadi kegiatan spiritual, Kirab Waisak juga menjadi daya tarik wisata religius yang menyedot perhatian ribuan masyarakat dan wisatawan lokal maupun mancanegara.
Sepanjang jalur kirab, warga tampak antusias menyaksikan arak-arakan yang khidmat namun meriah, menambah nuansa sakral dalam perayaan Waisak tahun ini.
Laporan: Nurul Abadi – Magelang, Jawa Tengah