BANYUMAS – Melakukan perjalanan darat dari Jakarta menuju Yogyakarta melalui jalur selatan akan membawa Anda melintasi sebuah wilayah yang kaya akan kuliner khas, yaitu Desa Sokaraja di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Berbatasan langsung dengan Purwokerto di barat, Purbalingga di timur, Kembaran di utara, dan Banyumas di selatan, Sokaraja bukan hanya sekadar persinggahan, melainkan sebuah destinasi kuliner yang sayang untuk dilewatkan.

Di sepanjang Jalan Jenderal Soedirman, mata Anda akan dimanjakan dengan deretan toko oleh-oleh yang menjajakan jajanan berwarna cokelat menggoda.

Inilah getuk goreng Sokaraja, ikon kuliner daerah ini yang namanya telah melegenda. Meskipun Sokaraja juga terkenal dengan soto Sokaraja yang gurih, mendoan yang renyah, serta nopia dan kripik tempe yang nikmat, pesona getuk goreng tetap tak tertandingi.

Getuk goreng Sokaraja menawarkan perpaduan rasa yang unik: manisnya gula kelapa berpadu dengan gurih dan legitnya singkong. Lebih dari sekadar camilan, getuk goreng menyimpan cerita panjang tentang inovasi dan ketahanan kuliner masyarakat Banyumas.

Popularitas getuk goreng kini telah meluas. Anda tidak hanya dapat menemukannya di Sokaraja, tetapi juga di berbagai pusat oleh-oleh di sekitar Purwokerto.

Fenomena ini tak lepas dari sejarah panjang singkong yang dulunya melimpah di lahan pertanian Banyumas. Bagi masyarakat setempat, singkong bukan hanya sekadar hasil bumi, tetapi juga sumber pangan utama pengganti nasi. Kreativitas dalam mengolah singkong pun melahirkan berbagai macam makanan, salah satunya adalah getuk.

Awalnya, getuk hadir dalam bentuk sederhana: singkong rebus atau kukus yang ditumbuk halus. Namun, inovasi tak berhenti di situ. Proses pengolahan getuk kemudian berkembang dengan cara digoreng, menciptakan tekstur dan rasa yang berbeda.

Legenda mencatat nama Sanpirngad sebagai penemu getuk goreng. Seorang pedagang nasi dan jajanan keliling, Sanpirngad sering menjajakan getuk.

Namun, karena sifatnya yang basah, getuk buatannya tidak bertahan lama. Kondisi inilah yang mendorong Sanpirngad untuk mencari solusi kreatif, hingga akhirnya tercetuslah ide untuk menggoreng gethuk.

Tak disangka, getuk goreng olahan Sanpirngad semakin digemari pembeli. Usahanya kemudian diwariskan kepada menantunya, Tohirin.

Di bawah kepemimpinan Tohirin, getuk goreng mencapai puncak kejayaannya. Jejak kesuksesan ini terus dilanjutkan oleh generasi berikutnya. Hingga kini, banyak toko oleh-oleh yang menjual getuk goreng dengan label “Asli H. Tohirin”, meskipun keaslian keterkaitan dengan keturunan langsung Sanpirngad dan H. Tohirin masih menjadi pertanyaan.

Pengakuan terhadap nilai budaya getuk goreng Sokaraja semakin kuat ketika pada tahun 2017, ditetapkan sebagai Warisan Budaya Nasional Bukan Benda (Intangible) oleh Direktorat Internalisasi Nilai dan Diplomasi Budaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Penetapan ini semakin mengukuhkan posisi getuk goreng sebagai bagian penting dari identitas kuliner bangsa.

Keistimewaan lain dari getuk goreng adalah bahan-bahannya yang mudah didapatkan dari daerah setempat. Singkong berkualitas banyak tumbuh di Banyumas, begitu pula dengan gula jawa yang menjadi kunci rasa manisnya yang khas.

Resep Praktis Membuat Getuk Goreng Sokaraja di Rumah

Bagi Anda yang penasaran ingin mencoba kelezatan getuk goreng Sokaraja, berikut adalah resep sederhana yang bisa Anda praktikkan di rumah:

Bahan-bahan:

Singkong, kupas: 600 gram
Gula merah, sisir halus: 250 gram
Santan matang (opsional): 50 ml
Garam: 1 sendok teh
Vanili: 1 sendok teh
Minyak untuk menggoreng: secukupnya
Bahan Pencelup:

Tepung beras: 2 sendok makan
Maizena: 1 sendok makan
Air: 100 ml
Langkah-langkah Pembuatan:

Kukus singkong hingga benar-benar matang. Angkat dan segera haluskan selagi masih hangat.
Dalam sebuah wadah, campurkan singkong halus dengan gula merah, garam, dan vanili. Uleni hingga semua bahan tercampur rata.
Jika menggunakan santan, tuangkan ke dalam adonan dan uleni kembali hingga merata. Diamkan adonan selama kurang lebih 15 menit agar bumbu meresap.
Siapkan wadah lain, campurkan tepung beras, maizena, dan air untuk bahan pencelup. Aduk hingga tidak ada gumpalan. Sisihkan.
Panaskan minyak goreng dalam jumlah banyak di dalam wajan.
Ambil sedikit adonan getuk, bentuk bulat-bulat sederhana (tidak perlu terlalu rapi).
Celupkan bulatan getuk ke dalam adonan pencelup hingga seluruh permukaannya tertutup.
Goreng dalam minyak panas hingga berwarna kuning kecoklatan. Lakukan hingga seluruh adonan habis.
Angkat getuk goreng yang sudah matang dan tiriskan minyaknya.
Getuk goreng Sokaraja siap disajikan dan dinikmati kelezatannya.
Dengan cita rasa manis legit yang khas dan sejarah panjangnya sebagai bagian dari warisan kuliner Banyumas, getuk goreng Sokaraja bukan hanya sekadar oleh-oleh, tetapi juga representasi dari kekayaan budaya Indonesia. Jangan lewatkan kesempatan untuk mencicipi atau bahkan membuatnya sendiri di rumah!

Tim EChannel

(Sumber: Indonesia.go.id/Instagram)