Iskandarsyah dalam keterangannya yang diterima wartawan pada Sabtu (1/2/2025).

Jakarta, (2/01/25) Institusi Polri kembali menjadi sorotan publik setelah berbagai kasus yang melibatkan oknum anggotanya mencuat di media. Direktur Eksekutif ETOS Indonesia Institute, Iskandarsyah, menilai bahwa kondisi Polri saat ini berada di titik kritis yang memerlukan pembenahan serius. Ia menegaskan bahwa berbagai pelanggaran yang dilakukan segelintir oknum telah berdampak besar pada menurunnya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap kepolisian.

Kritik dan Sorotan terhadap Polri

Dalam pernyataannya, Iskandarsyah menyoroti berbagai kasus yang melibatkan anggota Polri, mulai dari pemerasan, penyalahgunaan senjata api, hingga tindakan arogansi terhadap masyarakat. Menurutnya, rangkaian kasus ini telah membentuk asumsi negatif di tengah masyarakat, seolah-olah seluruh institusi kepolisian telah mengalami kemunduran moral.

“Jika hari ini ada survei yang menyatakan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Polri meningkat, saya pastikan itu hanya rekayasa,” ujar Iskandarsyah dalam keterangannya yang diterima wartawan pada Sabtu (1/2/2025).

Ia juga menyinggung beberapa kasus yang baru-baru ini menghebohkan publik, seperti pemerasan yang diduga dilakukan oleh dua mantan Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan dengan nilai mencapai puluhan miliar rupiah.

“Sepertinya kasus pemerasan di institusi Polri sudah menjadi kebiasaan. Tidak heran muncul istilah di masyarakat, ‘kehilangan kambing lapor polisi, malah harus jual sapi.’ Artinya, kepercayaan publik terhadap kepolisian semakin tergerus,” tegasnya.

Seruan Reformasi dan Evaluasi Kepemimpinan

Dalam menghadapi situasi ini, Iskandarsyah meminta agar Polri segera melakukan reformasi internal secara menyeluruh. Salah satu langkah utama yang ia usulkan adalah pembersihan di tubuh Polri dari oknum-oknum yang merusak citra institusi.

Ia juga mendesak Presiden Prabowo Subianto untuk segera mengevaluasi kepemimpinan Polri saat ini, bahkan mengganti Kapolri jika diperlukan. Menurutnya, jargon “Presisi” yang digaungkan belum sepenuhnya diimplementasikan dalam menindak tegas pelanggaran di tubuh kepolisian.

“Kami meminta Presiden untuk segera mengambil langkah tegas, termasuk melakukan reshuffle kepemimpinan di Polri. Jika tidak ada tindakan nyata, maka citra kepolisian akan semakin terpuruk,” ujarnya.

Harapan untuk Polri yang Lebih Profesional

Meski mengkritik tajam, Iskandarsyah tetap menekankan bahwa tidak semua anggota Polri buruk. Ia mengakui masih ada personel kepolisian yang berdedikasi dan bekerja dengan integritas tinggi. Namun, jumlahnya dinilai semakin kecil dibandingkan dengan berbagai kasus pelanggaran yang mencuat ke publik.

Ia juga mengingatkan bahwa Polri adalah institusi yang dibangun dari rakyat, digaji oleh rakyat, dan setelah pensiun para anggotanya akan kembali menjadi bagian dari masyarakat. Oleh karena itu, ia berharap agar seluruh personel Polri lebih mengedepankan tugas melindungi, mengayomi, dan melayani masyarakat.

“Kami berharap Presiden memberikan perhatian khusus pada kondisi ini. Jika Polri tidak segera berbenah, maka kepercayaan masyarakat akan semakin sulit dipulihkan,” tutup Iskandarsyah.

Team E-Channel TV | Jakarta