Vatican City, 8 Mei 2025 – Dunia Katolik mencatat sejarah baru dengan terpilihnya Paus dalam waktu hanya 33 jam, menjadikan konklaf tahun ini sebagai yang tercepat dalam sejarah modern Gereja Katolik. Proses pemilihan berlangsung di Kapel Sistina, Vatikan, dengan partisipasi 133 kardinal elektor, melebihi batas ideal yang biasanya 120.
Baca Juga: Robert Francis Prevost Terpilih Jadi Paus Leo XIV, Paus Pertama dari Amerika Serikat
Namun, kecepatan luar biasa ini juga menimbulkan sejumlah tanda tanya. Salah satunya adalah tidak adanya penjelasan resmi dari Vatikan soal asap hitam dan putih yang selama ini menjadi sinyal tradisional hasil pemungutan suara.

Biasanya dalam proses pemilihan paus, asap hitam menandakan belum ada Paus terpilih, sementara asap putih berarti Paus telah dipilih. Dalam konklaf 2025 ini, masyarakat luas dan media global melaporkan kebingungan karena sinyal asap tidak tampak jelas, bahkan tidak diumumkan secara terbuka sebagaimana lazimnya.
Paus baru ini akan menggantikan Paus Fransiskus, yang wafat pada 31 Maret 2025 dalam usia 88 tahun. Pemilihan cepat ini menunjukkan kemungkinan adanya konsensus kuat di antara para kardinal sejak awal konklaf.
Proses konklaf tetap mengikuti prosedur standar: pemanggilan kardinal di bawah 80 tahun, masa persiapan, penguncian Kapel Sistina, pemungutan suara tertutup, dan akhirnya pengumuman Habemus Papam. Namun, ketiadaan sinyal asap secara visual memunculkan spekulasi: apakah ini awal dari pendekatan baru yang lebih modern, atau sekadar kendala teknis?
Hingga berita ini ditulis, belum ada keterangan resmi dari Vatikan mengenai alasan di balik hilangnya tradisi asap dalam pemilihan Paus kali ini.
Tim Echannel.co.id | editor : HW





























