SUKOHARJO – PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex), perusahaan tekstil terbesar di Indonesia, dikabarkan akan kembali beroperasi setelah Lebaran 2025. Kabar ini muncul setelah adanya penandatanganan kontrak kerja dengan investor baru yang akan menghidupkan kembali lini produksi di pabrik yang berbasis di Sukoharjo, Jawa Tengah.
Ketua Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) PT Sritex, Widada, mengonfirmasi bahwa memang ada kontrak kerja yang sudah diteken, namun ia membantah bahwa produksi akan langsung berjalan sebelum Lebaran. “Prosesnya masih berjalan, kemungkinan operasional baru akan dimulai setelah Lebaran,” ujar Widada.
Beberapa sektor produksi yang disebut akan kembali aktif meliputi Weaving, Garmen, dan Finishing. Namun, identitas investor baru yang mengambil alih sebagian operasional perusahaan ini masih dirahasiakan.
Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli, menyebutkan bahwa kembalinya Sritex menjadi momentum penting bagi industri tekstil Indonesia. “Ini langkah besar dalam pemulihan industri garmen di Tanah Air. Kami akan terus memantau prosesnya agar hak-hak pekerja tetap terlindungi,” katanya.
Dengan adanya rencana pengoperasian kembali pabrik Sritex, ribuan pekerja yang sebelumnya terdampak Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal kini memiliki harapan baru untuk kembali bekerja. Para mantan pekerja berharap perusahaan dapat memberikan kepastian mengenai proses rekrutmen dan skema kerja yang akan diterapkan.
Meski demikian, belum ada pernyataan resmi dari pihak manajemen Sritex terkait detail jadwal operasional dan jumlah tenaga kerja yang akan direkrut kembali.
Tim Echannel TV | Sukiharo Jawa Tengah
 
            
