SEMARANG– UNICEF Indonesia bersama Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Diponegoro (UNDIP) menggelar webinar untuk meningkatkan kesadaran tentang obesitas sebagai tantangan kesehatan masyarakat yang semakin mengkhawatirkan di Indonesia.

Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya mewujudkan Generasi Emas Indonesia 2045 yang  bebas dari masalah gizi.

Perwakilan UNICEF, dr.Karina Widowati menjelaskan bahwa data terkini menunjukkan tren yang mengkhawatirkan. Dia merujuk pada temuan prevalensi kegemukan pada balita mengalami pembalikan sejak tahun 2023.

Riset menunjukkan obesitas pada anak usia 5-12 tahun meningkat dari 11% (2013) menjadi 12% (2023). Peningkatan lebih signifikan terjadi pada kelompok usia 13-15 tahun dan 16-18 tahun.

Ini memang perjalanan yang tidak mudah. Meski prevalensi stunting berhasil diturunkan dari 28% (2019) menjadi 21% (2023), masalah obesitas justru meningkat,” katanya saat membuka webinar yang diselenggarakan UNICEF  dan LPPM UNDIP.

Karina  juga mengingatkan bahwa  Indonesia saat ini menghadapi “tiga beban gizi buruk” (triple burden of malnutrition), yaitu: Stunting, Wasting dan Obesitas.

Situasi ini mencerminkan kompleksitas tantangan gizi yang dihadapi negara ini, di mana kekurangan dan kelebihan gizi hadir bersamaan,” katanya.

UNICEF Indonesia, menjelaskan bahwa obesitas dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, hipertensi, dan gangguan psikologis.

Ini adalah masalah kesehatan jangka panjang, terutama pada anak-anak yang dapat berlanjut hingga dewasa,” jelasnya.

Strategi Pencegahan Komprehensif

UNICEF dan LPPM UNDIP merekomendasikan pendekatan multi-aspek yang melibatkan Pola Makan Sehat dengan mengkonsumsi minimal 5 porsi buah dan sayuran setiap hari dan membiasakan keluarga memperhatikan label gizi pada produk makanan.

Tentunya, Gaya Hidup Aktif! Meningkatkan aktivitas fisik regular, mengurangi waktu di depan layar, dan mendorong kegiatan outdoor untuk anak-anak,” saran dr Karina.

UNICEF juga menyarankan agar orang tua dan kaum dewasa mengkampanyekan edukasi dan kesadaran gizi seimbang dan gaya hidup sehat. Untuk keluarga, biasakan meningkatkan literasi label makanan saat belanja bulanan atau konsumsi kudapan dalam kemasan,” katanya.

Kolaborasi dan Kebijakan

Kolaborasi antara UNICEF, LPPM UNDIP, dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah merupakan langkah strategis dalam mengatasi masalah obesitas,” ujar Kepala LPPM UNDIP  Dr.Ir. Martini MKes

Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya bersama mewujudkan Generasi Emas Indonesia 2045. Dengan pendekatan komprehensif dan kolaboratif, diharapkan Indonesia dapat mengatasi tantangan obesitas sambil tetap mempertahankan kemajuan dalam mengatasi triple burden of malnutrition.

Dan pada 2045, kita akan menyaksikan generasi yang siap menjadi negara maju dengan status gizi yang baik dan literasi gizi yang tinggi,” katanya.

Kolaborasi antara UNICEF, LPPM UNDIP, dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah merupakan langkah strategis dalam mengatasi masalah obesitas, Dr.Ir. Martini M Kes.

Dan pada 2045, kita akan menyaksikan generasi yang siap menjadi negara maju dengan status gizi yang baik dan literasi gizi yang tinggi.***

Yovita Nugroho